Senin, 28 Maret 2016

25 Fakta member Little Mix " Perrie Louise "

25 Fakta member Little Mix

Fakta perrie louise
1. Nama lengkap : Perrie Louise Edwards. Lahir pada tanggal : 10 July1993 di South Shields. Perrie memiliki saudara laki-laki bernama Jonnie. Berat badannya adalah 54 kg dengan tinggi badan 168 cm.
2. Perrie merupakan jebolan X-Factor. Ia adalah member dari grup "Little Mix". Perrie merupakan anggota termuda di Little Mix.
3. Banyak yang mengatakan, bahwa Perrie memiliki wajah yang paling cantik dan suara yang paling bagus di Little Mix ( Aku diantaranya yang setuju:D).
4. Perrie bisa bermain alat musik gitar.
5. Perrie merupakan mantan zayn malik ( eks One Direction). Dan Perrie pernah menginap di rumah setiap member One Direction.
6. Lagu favoritnya di "Up All Night" album dari "One Direction" adalah More Than This. Lagu favoritnya dari album"Take Me Home" dari "One Direction" adalah Little Things.
7. Perrie menyukai pakaian atau baju-baju bertema vintage. Dan juga memakai jeans berpinggang tinggi, skinny jeans dan pakaian bermotif bunga.
8. Perrie tidak menyukai rollercoasters.
9. Film kesukaannya adalah Braveheart. Dan setiap kali Perrie melihat film The Notebook, ia selalu menangis.
10. Ibu Perrie (Deborah) mendukung hubungannya dengan Zayn Malik, ia berkata Zayn adalah cowok yang baik untuk Perrie. Namun sayang, hubungan keduanya harus kandas di tengah jalan.
11. Hewan yang ditakuti perrie adalah laba-laba.
12. Perrie tidak meminum minuman keras ( Anak yang baik:D)
13. Perrie memiliki kucing bernama"Jack".
14. Perrie merupakan anggota Little Mix paling susah bangun pagi diantara yang lain.
15. Tokoh kesukaannya di film Spongebob adalah Patrick Star.
16. Perrie memilih menggunakan aksen Australia karena ia sangat pandai dalam hal itu.
17. Kebiasaan buruk Perrie adalah dia terus-menerus menggetarkan kakinya saat duduk bersila.
18. Adegan memalukan yang dialami perrie di X-Factor adalah ketika ia jatuh dari panggung sebelum mereka (Little Mix) akan tampil.
19. Perrie pernah memiliki akun twitter, tapi kemudian ia menghapusnya.
20. Warna favoritnya adalah warna biru.
21. Sebelum menjadi terkenal, ia berkata bahwa ia tidak pernah memakai make-up.
22. Perrie sering menggunakan gelang-gelang yang dibuat oleh fansnya.
23. Perrie akan pulang untuk mengganti pakaiannya, jika dalam suatu pesta ada seseorang mengenakan pakaian yang sama dengannya.
24.Perrie biasanya meninggalkan pesta lebih awal dari waktunya.
25. Hal yang paling mengesalkan baginya adalah ketika telah nyaman tidur di kasur, lalu seseorang menyalakan lampu kamar.

Jumat, 18 Maret 2016

Inikah Drama?

Kesempatan Emas

---

 "Loh...loh... ini kenapa nih kok motornya goyang-goyang gini? Padahalkan jalanannya  bagus." Keluh Anjani tanpa mengetahui ban motornya bocor, Anjani memilih untuk menepikan motornya.
 "Ah sial banget hari ini. Kenapa sih pake acara ban bocor begini?" Umpat Anjani, ia pun menendang ban motornya dan hal itu membuat kakinya merasa sakit, Anjani nyengir kesakitan. Dengan terpaksa, Anjani pun membawa motornya ke bengkel terdekat. Meskipun sebenarnya jaraknya cukup jauh.
 "Pak, ini bannya bocor. Kalau dibenerin kira-kira lama nggak Pak?" Tanya Anjani dengan napas sedikit ngos-ngosan.
 "Tergantung, coba saya lihat dulu ya Mbak," jawab pak bengkel. Beberapa detik kemudian.
 "Oh ini kayaknya kena paku Mbak, kira-kira kalau dibenerin butuh waktu 15 menitan." Sambung pak bengkel.
 "Oh gitu Pak, yaudah tolong dibenerin ya Pak. Tapi kalau aku ngambilnya nanti pulang sekolah bisa nggak? Titip dulu gitu, boleh nggak Pak? Soalnya ini aku udah hampir telat ke sekolahnya." Tanya Anjani.
 "Iya, bisa kok. Nanti bengkel saya tutupnya jam 3 sore Mbak." Timpal pak bengkel.
 "Yaudah Pak. Makasih ya Pak, mari..."  ucap Anjani dan langsung bersiap untuk pergi. Saat ia akan berlari, tiba-tiba...
 "Eh Jani!" Seorang pria tampan menepikan motornya dan menghampiri Anjani. Anjani memang kerap dipanggil dengan Jani. Karena namanya yang panjang, teman-temannya lebih menyukai untuk meringkas namanya menjadi Jani.
 "Ban motor kamu kenapa? Bocor ya? Bareng aku aja yuk?" Tawar Endy. Anjani tidak kunjung menjawab. Ia lebih memilih untuk menunduk.
 "Kok malah diem aja sih? Ini udah hampir bel masuk sekolah loh," tanya Endy lagi karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Anjani.
 "Ee..ee..nggak usah En, aku jalan kaki aja. Lagian bentar lagi juga udah mau sampai di sekolah." Jawab Anjani dengan gugup.
 "Beneran? Kamu nggak takut telat? Ini udah jam 06.54 loh." Tanya Endy memastikan seraya melihat jam tangannya.
 "Nggak papa, kamu duluan aja." Jawab Anjani dengan senyum canggung.
 "Ya udah deh, aku duluan ya..." ucap Endy yang langsung menyalakan motor merahnya dan meninggalkan Anjani.  Setelah Endy menjauh. Anjani bergegas lari sekencang-kencangnya. Saat berlari, dia berfikir telah melakukan hal seperti yang orang bodoh lakukan. Melewatkan kesempatan emas hanya karena kegugupan yang menyebalkan.
 "Aaah...bodo kamu Jan!" Kesal Anjani yang memukul-mukul kepalanya karena kesal. Ia berlari sekencang-kencangnya sambil melihat jam tangannya sesekali.

 Gerbang ditutup tepat 5 detik sebelum Anjani sampai. Anjani sudah berlari dengan cepat namun tetap terlambat.
 "Aaah.. ada apa dengan hari ini? Kenapa sial banget sih?!" Keluh Anjani. Beberapa detik kemudian ada sekitar 4 murid yang juga telat hari ini. 5 menit kemudian gerbang sekolah dibuka.
 "Ayo masuk. Kalian dihukum! Ambil sapu, bersihkan halaman sekolah!" Perintah pak Rudi selaku guru pengawas , mukanya garang dan seram.
 "Iya Pak," jawab murid-murid agak ketakutan. Lalu murid-murid yang telat bergegas mengambil sapu serta alat-alat lainnya. Anjani mendapatkan sapu, ia pun siap untuk membersihkan halaman sekolah yang tidak terlalu kotor karena sudah dibersihkan oleh pak kebun. Setelah cukup lama membersihkan halaman sekolah bersama siswa lainnya, Anjani memilih untuk istirahat sebentar. Tanpa disangka, Endy lewat di depan Anjani yang hanya berjarak kurang lebih 3 meter, membuat mata Anjani tak berhenti memandangi wajah manisnya. Dewi fortuna sedang memihaknya kali ini, pikir Anjani. Saat punggung Endy perlahan mulai menghilang, Anjani tersadar dan mulai meletakkan sapu pada tempatnya lalu menuju ke kelasnya. Sepertinya Endy tidak menyadari keberadaan Anjani.

 "Assalamu'alaikum..." salam Anjani kepada ibu guru serta teman-temannya. Anjani bergegas menyalami ibu guru.
 "Wa'alaikumsalam..." jawab teman-teman Anjani serentak.
 "Maaf Bu, saya telat. Tadi tiba-tiba ban motor saya bocor." Terang Anjani kepada bu guru.
 "Ya udah, nggak papa. Udah dibenerin kan? Kamu silahkan duduk terus buku paketnya dibuka halaman 46." Tanya ibu guru sekaligus memberikan perintah.
 "Alhamdulillah sudah Bu, baik Bu" jawab Anjani. Pelajaran matematika dilanjutkan. Ibu guru menulis beberapa soal di papan tulis.
 "Jani, kamu kerjakan nomer 1 ya?" Ucap ibu guru memberi perintah.
 "Baik bu," jawab Anjani seraya maju menuju papan tulis. Anjani dapat menyelesaikan soalnya dengan mudah. Saat akan kembali ke bangkunya, Endy lewat di depan kelas Anjani bersama teman-temannya. Endy sedang menuju ke lap komputer yang kebetulan jalan satu-satunya hanya melalui kelas Anjani. Anjani terpaku melihat Endy yang berlalu.
 "Jani, kamu kenapa malah berdiri di situ? Cepat duduk!" Perintah bu guru. Anjani bergegas duduk di bangkunya.
 "Siska, kamu kerjakan soal nomer 2." Sambung bu guru.

 Tet...tet...tet... bel berbunyi tiga kali, ini menandakan istirahat dimulai. Anjani termenung di mejanya. Pikirannya melayang memikirkan kejadian tadi pagi. Saat Endy, cinta pertamanya yang tiba-tiba menawarinya tumpangan. Tanpa sadar Anjani senyam-senyum sendiri. Hatinya sangat bahagia, namun ia juga menyesal karena telah melewatkan kesempatan emas itu. Saking senangnya, Anjani melupakan perutnya yang sudah mulai keroncongan. Anjani tidak menyadari teman-temannya sudah ke kantin terlebih dahulu. Setelah sadar...
 "Loh! Pada kemana nih? Kok aku ditinggalin sendiri?" Tanya Anjani pada dirinya sendiri. Sebenarnya teman-teman Anjani sudah mengajaknya ke kantin, namun karena tidak dihiraukan oleh Anjani, mereka memilih untuk meninggalkan Anjani.  Anjani terlalu asik dengan pikirannya tentang Endy, sehingga ia mengabaikan teman-temannya.

 Anjani bukan termasuk anak populer di sekolahnya. Dia hanya anak yang biasa saja. Anjani suka membaca novel, hal itu menyebabkan penglihatannya harus dibantu oleh kacamata. Anjani sangat menyukai pelajaran matematika, ketika ulangan pun ia selalu mendapatkan nilai yang bagus. Anjani mempunyai satu sahabat yang sudah hampir 6 tahun bersamanya. Mereka satu angkatan namun tidak satu kelas. Teman Anjani banyak, namun bukan untuk sahabat. Hanya ada satu sahabatnya di dunia ini, yaitu Zahra.  Dan Endy adalah cinta pertamanya, sudah hampir tiga tahun Anjani mengamati setiap gerak-gerik Endy secara diam-diam.

 "Ya udahlah, terpaksa aku ke kantin sendiri." Ucap Anjani seraya bergegas menuju kantin. Tanpa disangka Anjani berpapasan dengan Endy. Jantung Anjani berdegup sangat kencang. Mata mereka tidak saling bertemu, karena Anjani memilih untuk menunduk atau lebih tepatnya menghindari mata Endy karena malu. Setelah Endy menjauh, Anjani langsung berbalik dan menatap kepergian Endy.
 "Ih... aku bodoh banget sih! Jelas-jelas tadi Endy lewat di depan aku. Kenapa aku malah menghindar seperti pengecut gini?!" Kesal Anjani pada dirinya sendiri. Ia meremas-remas roknya karena kesal.

 Aku seperti anak SMA lainnya, menyukai lawan jenis seperti kebanyakan remaja. Kisahku sangat indah untuk dilalui, meskipun harus ada air mata tapi aku tetap menjalaninya dengan senang hati, karena sahabat selalu menguatkan aku. Aku memilih untuk menyukai pria secara diam-diam, karena aku takut jika rasa ini terungkap maka akan terjadi banyak perubahan. Perubahan yang sangat aku takutkan. Aku takut dihindari, aku takut dibenci, aku takut saling merasa canggung, aku takut sakit hati saat perasaanku bertepuk sebelah tangan dan banyak lagi ketakutan-ketakutan. Aku wanita yang sepantasnya hanya bisa menunggu, seperti wanita penakut lainnya. Aku tidak berani mengungkapkan isi hati karena aku menjaga gengsiku. Meskipun di luar sana banyak wanita yang berhasil mengungkapkan perasaannya, namun aku tidak seberani mereka.

Bersambung...

*Bukan kisah nyata

Selasa, 15 Maret 2016

Kutipan Drama Korea Arang and the Magistrate

Kutipan Drama Korea Arang and the Magistrate

 

"Kalau kau belum mati, jangan berbicara kepada orang yang sudah mati sesukamu. Karena semua orang memiliki sisi keputus-asaan mereka masing-masing. Apakah kau tahu bagaimana frustasinya tidak mengetahui siapa dirimu dan bahkan tidak mengetahui nama. " Arang.

 

"Takdir adalah seperti ini,mereka saling bercabang ke segala arah, berputar dari sisi satu ke sisi lain, tapi pada akhirnya mereka akan kembali ke titik yang telah ditentukan." Kaisar Langit.

 

"Apa kau tau, semua orang memiliki penyesalan yang mereka pendam untuk diri mereka sendiri? Aku memiliki penyesalan terdalam yang tengah aku rasakan saat ini." Arang.

 

"Kalau seorang pria merasa sangat khawatir terhadap seorang wanita, maka wanita itu memiliki tempat yang khusus di hati pria tersebut. Terlebih bila sang pria merasa bersalah, itu artinya pria tersebut sangat tertarik kepada sang wanita dan pada akhirnya ia akan menyatakan perasaannya." Wanita penjahit.

 

"Alasanmu untuk tidak dapat menyukaiku, aku mengerti akan hal itu. Tapi melihatmu bersama orang lain, itu sangat menyakitiku." Eun Oh.

 

"Saat ini, hal itu bukanlah sesuatu yang mudah. Semua itu seolah menekanku, terlebih saat kau mulai memperhatikannya. Mengetahui hal itu, perasaanku yang tersisih terus menerus mendorong amarahku. Aku seharusnya bersiteguh terhadap perasaanku, bukan membiarkannya tersisihkan. Aku seharusnya tidak mempercayaimu saat kau mengatakan bahwa kau tidak memiliki perasaan yang sama dengan apa yang aku rasakan. Aku seharusnya mengabaikan semua kata-kata penolakan yang kau berikan. Aku seharusnya meyakinkanmu. Tapi pada akhirnya, aku tidak dapat melakukan hal itu. Itu alasan kenapa aku mengabaikanmu, karena aku sama sekali  tidak tau apa yang seharusnya aku lakukan. Kenapa semua ini begitu rumit? Saat rasa suka itu tersisihkan dan saat rasa cemburu kembali membarakan rasa yang tersisihkan itu, semuanya akan berubah menjadi rumit." Eun oh.

 

"Semuanya benar-benar berbeda saat ini. Aku tidak akan mengatakan begitu saja bahwa aku akan mengikuti semua kemauanmu. Aku tidak akan melakukan hal itu. Karena aku tahu apa yang kau rasakan dengan apa yang kau utarakan adalah hal yang sangat berbeda. Aku juga tidak akan berpura-pura untuk mengerti, ataupun menerima bahkan mengacuhkan semua hal yang berkaitan denganmu." Eun Oh.

 

"Jika aku ingin memelukmu atau menggenggammu maka aku akan melakukannya. Jika aku ingin melihatmu maka aku akan melakukannya. Jika aku ingin mengatakan sesuatu padamu, maka aku akan mengatakannya. Dan mengenai hal yang akan terjadi nanti, biarlah waktu yang membantuku untuk memikirkan hal itu."Eun Oh.

 

"Dapatkah aku memintamu untuk memberikan hatimu padaku? Mungkinkah hal itu bisa terjadi? Kalau kau dapat melakukan hal itu mungkin aku.. aku.. aku dapat sedikit merasakan bagaimana hidup dengan perasaan yang berbeda. Ini bukan sesuatu hal yang terburu-buru, aku sudah memikirkan hal ini dan baru saat ini aku benar-benar menyadari apa yang sebenarnya aku inginkan dan perlukan." Joo Whal.

 

"Bukankah ini sebuah takdir yang benar-benar selaras. Pria yang sangat kau cintai meminta hatiku. Tapi, tidak ada hati yang tersisa dari ku yang dapat aku berikan padanya. Maafkan aku." Arang.

 

"Selalu seperti itu, saat seseorang pergi maka harus ada seseorang yang tetap tinggal. Semua orang merasakan dan mengalami hal ini. Apa yang akan dilakukan oleh mereka yang pergi dan mereka yang ditinggalkan? Jika kau benar-benar memikirkan mengenai kebaikannya maka kau harus juga meninggalkan sesuatu yang berharga. Bukankah hal itu juga sama dengan apa yang akan kau dapatkan? Saat kau pergi, semua kenangan itu akan menjadi kekuatanmu di sana. Kau pasti berpikir bahwa kau tidak dapat menanggung rasa sakit saat kalian harus terpisahkan oleh ruang dan waktu?" Bang Wool.

 

"Apa kau juga berpikir bahwa dia tidak dapat hidup dengan kepahitan kenangan yang kau tinggalkan? Semuanya berkaitan dengan cinta dan kenangan. Kau dapat hidup bila kau memiliki salah satu dari dua hal tersebut. Hidup bersama kenangan. Jika kau tidak memiliki satu dari hal tersebut, maka kau tidak akan dapat hidup." Joo Whal.

 

"Meskipun aku tidak dapat menerima hatimu. Ada seseorang yang menyimpan perasaan terdalamnya untukmu. Aku berharap agar kau selalu mengingat hal itu. Hal yang paling melegakan adalah mengetahui bahwa kau adalah seseorang yang baik." Arang.

 

Angin, katakan hal ini selagi kau berhembus. Bahwa aku selalu ada bersamanya. Awan, letakkan perasaanku ini di setiap tetesan hujan yang kau miliki dan kirimkan padanya. Bahwa aku selalu berada disampingnya. Waktu, saat takdir membutakanku. Jagalah cinta yang tertanam di hatinya yang paling dalam.

 

"Meskipun seseorang merasa ia tidak dapat hidup dengan luka yang ditinggalkan oleh orang yang meninggalkan mereka, tapi pada akhirnya luka itulah yang menjadi kekuatan dalam hidup mereka. Meskipun kau merasakan kepahitan disaat perpisahan, tapi kesedihan dari kepahitan itulah yang membantumu bangkit dalam menjalani kehidupan. Kenangan, cinta dan rasa ingin memiliki yang membuatmu dapat melampaui segalanya. Aku.. Aku berpikir bahwa saat aku pergi, aku hanya akan meninggalkan luka untukmu. Aku melakukan hal itu dengan menyisihkan perasaan yang kau rasakan, tanpa mau menghiraukannya." Arang.

 

"Kenangan memang dapat membuat seseorang menyadari banyak hal, kenangan yang sulit dilupakan dan membekas di hati dapat mengembalikan banyak rasa yang terlupakan. Meskipun aku berada di dasar kegelapan yang paling dalam, pernah ada cinta di dalam diriku. Saat itu, saat cinta mendominasi dan membuatku tertawa. Kami memiliki dan merindukan satu sama lain, namun ketidakbahagiaan karena takdir menyelubungi semua hal. " Shaman Moo Yeon.

 

"Saat seseorang terlalu terobsesi pada satu hal maka ia akan berada di dalam kegelapan yang paling dalam hingga melupakan apa yang membuat mereka bahagia. Saat kau berada di kegelapan dalam waktu yang sangat lama, kau akan melupakan niat awal yang hendak kau cari. Dan semuanya hanya akan berubah menjadi gelap. Hingga semua itu bukan lagi mengenai cinta, obsesi atau keinginan, tapi hanya mengubah segalanya menjadi iblis." Kaisar langit.

 

"Waktu bergulir begitu saja seperti mimpi. Hatiku telah merasakan kebahagiaan. Hatiku juga merasakan kesedihan. Saat itu, merupakan saat yang sangat indah. Terimakasih telah membuat hari-hariku menjadi sangat berharga. Terimakasih untuk semua kenangan yang kau berikan. Tempat dimana aku akan di kenang, di sudut pemikiranmu, perlahan akan hilang tak berdaya, sama seperti bulan yang lambat laun akan pudar oleh semilir angin dingin. Untuk itu, aku tidak akan memintamu untuk melupakanku. Ingatlah aku." Arang.

Kamis, 03 Maret 2016

Masa SMA akan segera berakhir

Masa Sekolah Menengah Atas ku akan segera berakhir. Setelah hampir 3 tahun merasakan "keindahan" masa SMA, kini semua sudah hampir kadaluwarsa. Ujian nasional hanya 31 hari lagi. Ujian sekolah tinggal beberapa hari lagi. Dan Try Out? Aku tidak menyangka, kemarin adalah hari terakhir aku mengerjakan soal Try out, untuk kedepannya, tidak akan ada lagi Try Out. Oh God, why it's so fast?

Sebelum semua benar-benar berakhir, hati ini tidak dapat membohongi bahwa aku ingin mengulang semuanya dari awal. Rasanya keluhanku selama ini tidak seberapa, daripada keinginanku untuk mengulang semuanya. Bukan untuk mengulang "pelajarannya". Tapi mengulang segala kenangan indah. Aku rindu segalanya.

Proses saat kami remaja dan belajar menjadi dewasa, menghilangkan sifat kekanakan yang menyenangkan.

beradaptasi dengan lingkungan baru

menemukan sahabat baru

cinta monyet

berpisah karena beda program ipa/ips

bertemu teman baru di kelas yang baru

ketika muncul teman baru dan melupakan teman lama

ketika berkumpul sibuk dengan handphone masing-masing

ketika curhat namun hanya berpura-pura mendengarkan

ketika mengeluh berjamaah

ketika berkumpul tetapi tidak pernah lengkap

ujian bersama

remidi satu kelas

pengayaan bareng-bareng

Kenapa segalanya terasa indah disaat-saat terakhir? Semua berlalu begitu cepat, tiga tahun seperti 1 hari. Pertanyaan yang selalu terngiang di kepala ini adalah, apakah kita akan saling melupakan? Apakah aku akan melupakan? Apakah mereka akan melupakanku? Apakah kita akan saling mengingat? Apakah aku akan mengingat? Apakah mereka akan mengingatku? Dan pertanyaan itu belum bisa terjawab sebelum semuanya benar-benar berakhir.

Jika mengingat masa SD, SMP, bahkan TK. Adakah diantara kami saling mengingat satu sama lain?  Bertemu saja kita canggung atau lebih parahnya lagi tidak saling sapa, bahkan untuk mengirim pesan singkat dan menanyakan kabar, ada rasa dimana kita bertanya pada diri sendiri, bagaimana respon mereka? Apakah mereka akan membalasku? Apakah hanya aku saja yang penasaran dengan kedaan mereka? Apakah mereka ingin mengetahui keadaanku?

Setelah cukup lama tidak bertemu, kenapa harus ada perasaan canggung? Kenapa harus ada kata canggung? Seandainya tidak ada kata canggung, mungkin tidak akan ada rasa "gengsi". Gengsi hanya untuk menyakan kabar melalui pesan singkat.

Dan teman-temanku, apakah kalian akan melupakan aku? Akankah kalian seperti teman-temanku dimasa lampau? Aku tidak ingin! Semoga kita tetap bersahabat meski tidak sedekat dahulu. Walaupun harapanku kita akan tetap bersahabat bahkan lebih dekat. Jangan pernah membenciku jika suatu saat aku melakukan kesalahan. Jangan merasa canggung saat bertemu denganku suatu saat. Jangan merasa aneh untuk saling meminta bantuan. Tolong sapa aku saat bertemu di jalan. Tolong kabari aku jika kalian merasa senang bahkan sedih dan membutuhkan teman. Tolong ceritakan hal-hal yang menjadi bebanmu, agar bebanmu lebih berkurang karena kita gendong bersama. Tolong jangan sungkan-sungkan untuk memberitahu kabar. Tolong jangan hapus aku dari memori kalian.

Tetaplah menjadi teman yang baik, konyol, asik, nyebelin, moody, galak, funny, dan baaaanyaaak sifat dari kita yang tidak dapat aku sebutkan. Tetaplah menjadi diri kalian, mari bersama-sama menuju sukses. Mari bersama-sama saling bahu membahu. Mari bertemu dikehidupan yang lebih baik. Semoga sukses kawan! Bersama-sama dan saling bergandengan tangan satu sama lain.